Pengertian hiperaktif atau sering dikenal dengan sindroma hiperaktivitas menurut (Nelson, 1994) adalah merupakan istilah gangguan kekurangan perhatian menandakan gangguan-gangguan sentral yang terdapat pada anak-anak, yang sampai saat ini dicap sebagai menderita hiperaktivitas, hiperkinesis, kerusakan otak minimal atau disfungsi serebral minimal. dalam dunia kesehatan dikenal dengan istilah ADHD (attention deficit hyperactivity disorder).
Secara umum tanda gejala anak hiperkatif yang terlihat dari alergi shiner (lingkaran hitam di bawah mata) dan hidung tersumbat. Gejala yang lain misalnya infeksi telinga, gangguan tidur, alergi (seperti eksim, gatal-gatal, dan penyakit asma), gangguan pencernaan berupa diare atau sembelit, sakit kepala dan sakit pada bagian kaki di malam hari.
Dr. Mary Go Setiawani dalam menggambarkan tanda anak hiperaktif ini pada umumnya akan bersifat lebih agresif, penuh semangat, tidak dapat tenang, sulit diajar, tidak tahan lama melakukan suatu aktivitas, sulit bergaul dengan teman sebaya, tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dan juga sulit menaati apa yang dikatakan orang tua serta guru sekolahnya.
Menurut hasil beberapa penelitian penyebab anak hiperaktif adalah adanya gangguan genetik yang terdapat pada DNA anak yang bersangkutan. Sebagai tambahan informasi, bahwa di seluruh dunia saat ini diperkirakan terdapat 3-5 persen anak yang hiperaktif. dan ADHD atau hiperaktif ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Lebih jauh lagi mengenai pengenalan akan penyebab hiperaktif pada anak ini adalah merupakan suatu penyakit genetik dan membuat otak anak berkembang dengan kondisi berbeda dibandingkan dengan anak-anak yang normal. Dalam sebuah penelitian, didapati bahwa otak anak-anak yang menderita ADHD ternyata memiliki potongan kecil DNA yang terhapus maupun terduplikasi yang dikenal sebagai Copy Number Variants (CNVs). Area yang tumpang tindih tersebut berada di area tertentu yang terdiri dari beberapa gen yang berperan dalam perkembangan otak dan terkait dengan gangguan kejiwaan serta schizofrenia. (www.melindahospital.com).
Faktor penyebab hiperaktif lainnya adalah perubahan fungsi otak dan anatomi anak yang bersangkutan. Hal ini disebabkan adanya kekurangan neurotransmiter di otak. Kekurangan asupan zat besi menjadi penyebabnya, karena fungsi salah satu dari zat besi adalah penyuplai transmiter di otak dan tubuh.
Penyebab anak hiperaktif lainnya adalah juga bisa karena faktor keturunan, ibu perokok dan pengguna narkoba atau alkohol pada masa kehamilan akan berpotensi mengurangi aktivitas sel saraf yang menghasilkan neurotransmiter. Harus diingat bahwa bahaya narkoba ini sangat buruk terhadap kesehatan fisik dan mental kita. Faktor lain seperti paparan racun pada lingkungan dan bahan makanan tambahan seperti zat pewarna dan zat pengawet yang semestinya tidak untuk pengawet dan pewarna makanan.
Beberapa tanda gejala anak hiperaktif lainnya bisa berupa :
- Kesulitan dalam memfokuskan perhatian terhadap sesuatu hal.
- Tidak memberikan perhatian terhadap sesuatu yang detail.
- Tidak mau dan enggan untuk mendengarkan orang lain.
- Tidak bisa bermain dengan tenang.
- Tidak bisa tinggal diam di tempat.
- Memiliki masalah dengan tugas-tugas yang membutuhkan perencanaan.
Cara atasi anak hiperaktif adalah dengan penggunaan obat, pengaturan makanan, hindari pemanjaan, menciptakan lingkungan yang tenang, memilih acara TV dengan hati- hati, gunakan tenaga ekstra dengan tepat, membimbing dalam kebenaran. Ini adalah tips mengatasi hiperkatif dari Dr. Mary Go Setiawani (2000: 137-141).
Demikian beberapa hal yang berkaitan dengan pengenalan akan penyebab tanda anak hiperaktif yang perlu kita perhatikan dan juga beberapa tips mengatasi anak hiperaktif. Dan semoga hal ini bisa memberikan manfaat kepada kita semuanya.
Point pentingnya dan kesimpulan dari ini semuanya adalah jangan anggap negatif terhadap anak dengan gangguan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). Justru kita harus memberikan perhatian yang lebih terhadap anak pengidap hiperaktif ini.
lumayan menguras perhatian untuk mnegurus anak seperti ini ya sob, semoga anak-anak kita terhindar amiin..
ReplyDeleteAnak saya hiperaktif pak, satu hal yang saya baru tau dan syukuri ,,, (disamping penilaian negatif ttg hiperaktif), anak saya sangat pintar matematika,,, usia 3,5 tahun, dia sudah saya kasih matematika kelas 1 SD.
DeleteSemua tergantung bagaimana kita melihat sesuatu saja sih :)
terapi hiperaktivitas ini ternyata harus menggunakan obat juga ya mas. berarti orang yang tua yang mempunyai anak hiperaktif harus ekstra perhatian dan bianyanya ya,, sangat memprihatinkan kalau baegitu
ReplyDeletebtw - untuk banner iklan paling atas kalau bisa dipasang div dengan border dan padding 5px pasti keren dech mas, caranya cari aja di google degan keyword "membuat border padding" atau "membuat kotak iklan"
Terima kasih atas sarannya, dari dulu saya cari tutorialnya tetapi belum ketemu yang pas bang...
Deleteterima kasih infonya kang,ditempat saya juga ada yang mengidap penyakit ini.
ReplyDeleteSatu hal yang perlu bapak ketahui hiperaktif bukan penyakit, itu gangguan dalam pertumbuhan jadi bisa diminimalkan dan bisa menjadi anak yang tumbuh dengan normal, orang tua saja yang harus memberikan terapi dan perawatan yang tepat. terima kasih.
DeleteMemang hiperaktif ini paling susah adalah tingkah laku yang lasak.
ReplyDeleteterkadang orang mengira tuh anak bandel ya sob
ReplyDeletewah bisa buat panduan bagi orangtua untuk anaknya, dan secara pribadi saya cocok dengan tip dari Dr. Mary Go Setiawani.
ReplyDeletesukses selalau dan salam kenal
penyebabnya hampir sama dengan yang autis ya sob,
ReplyDeleteDengan adanya blog ǏЙɪ̣̇ saya merasa terbantu karena saya memiliki anak Ɣªήğ hiperaktif...mohon bimbingannya
ReplyDeleteSemoga bermanfaat sahabat Merry
Delete