Pengertian penyakit tifus abdominalis adalah merupakan penyakit infeksi akut yang biasa menyerang saluran pencernaan. Dan tanda gejala tifus yang biasa ditimbulkan adalah demam yang tinggi selama 1 minggu dan juga gangguan pada saluran pencernaan, dan gangguan kesadaran. (FKUI, 1985).
Penyebab demam tifoid atau etiologi penyakit tifus adalah karena bakteri salmonella typhi dengan masa tunas bakteri adalah selama kurang lebih 6-14 hari. Bakteri salmonella sering ditemukan dalam makanan minuman siap saji yang kurang terjaga kebersihan dan kehigienisannya seperti makanan yang tersaji di pinggir jalan atau pun karena kebiasaan kurang sehat ketika kita akan makan yaitu tidak cuci tangan terlebih dahulu.
Karena dua hal tersebut diataslah yang bisa menyebabkan dan merupakan salah satu cara bakteri salmonella dapat masuk ke dalam tubuh kita. Penyakit akibat bakteri salmonella ini lebih dikenal dengan sebutan tifus / demam tifoid atau demam paratifoid. Dan data yang diperoleh dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwasannya lebih dari 16 juta orang di seluruh dunia terinfeksi demam tifoid dan paratifoid setiap tahunnya, dengan 500.000 sampai dengan 600.000 kasus diantaranya mengakibatkan kejadian yang fatal.
Manifestasi Klinik Penyakit Tifus.
Manifestasi atau pun tanda gejala penyakit saluran pencernaan ini yang paling mudah dikenali adalah demam. Karena demam pada umumnya adalah disebabkan karena adanya sebuah infeksi pada tubuh manusia. Pada sebagain besar kasus, demam Thypus abdominalis ini dilaporkan terasa lebih tinggi saat sore atau malam hari dibandingkan pagi harinya.
Gejala demam tifus lainnya yang bisa saja menyertai demam tifoid adalah antara lain adalah berupa malaise, pusing, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri perut, konstipasi, diare, myalgia, hingga delirium dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan fisik, seringkali akan ditemukan adanya lidah kotor (tampak putih di bagian tengah dan kemerahan di tepi dan ujung), hepatomegali, splenomegali, distensi abdominal, tenderness, bradikardia relatif, hingga ruam makulopapular berwarna merah muda, berdiameter 2-3 mm yang disebut dengan rose spot.
Tifus adalah penyakit yang sewaktu-waktu bisa kambuh. Kekambuhan ini dapat terjadi dikarenakan kuman masih menetap di dalam organ-organ tubuh dan berkesempatan untuk bereproduksi kembali. Menetapnya salmonella dalam tubuh manusia dalam dunia kesehatan disebut dengan istilah pembawa kuman atau carrier.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dr. Samsu Satari Sp.PD mengatakan bahwa terdapat beberapa pemeriksaan laboratorium untuik menegakkan diagnosis demam tifoid dan paratifoid selain dari hasil pemeriksaan klinis. Di daerah endemik pemeriksaan kultur darah merupakan gold standar metoda diagnostik untu demam tifoid. Pemeriksaan lainnya adalah dengan Tubex RTF yang dilakukan dengan tujuan unti mendeteksi antibodi Ig M terhadap antigen lipopolisakarida 09 yang sangat spesifik terhadap bakteri Salmonella Thypi. Terdeteksinya Ig M menunjukkan fase akut demam tifoid.
Pemeriksaan laboratorium terbaru adalah dengan typhidot dapat mendeteksi Ig G dan Ig M. Dengan terdeteksinya Ig G dan Ig M menunjukkan demam tifoid akut pada masa pertengahan. Pemeriksaan ini dapat menggantikan pemeriksaan widal namun tetap harus disertai gambaran klinis sesuai dengan kondisi pasien.
Pengobatan Tifus.
Pengobatan pada demam tifus dan paratifus seperti yang diungkap oleh Dr. RHH Nelwan staf pada divisi penyakit tropik dan infeksi FKUI adalah bertujuan untuk memutus daur hidup kuman tersebut. Dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan antibiotika kepada pasien. hanya saja sayangnya tingkat kekebalan atau pun resistensi bakteri semakin hari semakin meningkat. Makin banyak pula kasus yang menunjukkan salmonella kebal terhadap satu atau beberapa jenis antibiotik sekaligus. Sehingga pada akhirnya hal ini akan berakibat kepada semakin mahalnya pengobatan tifoid dan menjadi lebih sulit.
Perawatan Tifus abdominalis Demam Tifoid.
Pada tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti halnya rumah sakit ada beberapa cara merawat pasien dengan penyakit tifus abdominalis atau pun demam tifoid ini yaitu diantaranya dengan melakukan :
- Penderita dirawat dengan tujuan untuk isolasi, observasi, dan pengobatan. Pasien harus tetap berbaring sampai minimal 7 hari bebas demam atau 14 hari untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus.
- Pasien dengan kesadaran menurun, diperlukan perubahan-perubahan dalam posisi berbaring untuk menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan dekubitus.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam rangka pencegahan dan mencegah penyakit demam tifoid ini yaitu diantaranya :
- Penerapan Pola Hidup Sehat Dan Bersih.
- Membiasakan Cuci Tangan Dengan Menggunakan Sabun Sebelum Dan Sesudah Makan.
- Menkonsumsi Makanan Minuman Bergizi Yang Sudah Dimasak Matang.
- Menyimpan Makan Dengan Benar Agar Terhindar Dari Debu Dan Dihinggapi Lalat.
- Membiasakan Buang Air Di Kamar Mandi.
Busyeeet ini tifus y suda "kronis" ya? Astagfirullah, ngeri ih
ReplyDeleteSama-sama kita mencegah demam ni. mungkin lebih mudah dari merawatnya.
ReplyDeletetifus sekali gena langsung kurus kering.., bahaya!
ReplyDeletemasak mas? g jga,,,,
Deletehehehe
program sanitasi yang memiliki 5 moto itu ternyata jika diterapkan dengan disiplin dapat mencegah banyak penyakit, salah satunya demam tifoid tifus yang data dunia dapat mengakibatkan hal yang fatal....informasi yang ngilmu banget kang.
ReplyDeleteselamat lebaran, mohon maaf lahir batin
Kalu boleh disebutkan saya traua dengan penyakit yang satu ini, karena penyakit ini sudah merenggut adik saya, walaupun pada hakikatnya Allah yang menghendaki. mudah-mudahan saja penyakit ini tidak datang untuk ke sekian kalinya di keluarga kami...aamiin.
ReplyDeleteharus jaga kebersihan biar jauh dari tifus
ReplyDeletekatanya kalo yang pernah kena tifus ga boleh makan makanan yang asam , apa iya ya karena bisa kambuh tifusnya
terimakasih info yang sangat bermanfaat ini sob..
ReplyDeletemumpung masih suasana lebaran, mohon maaf lahir batin
Jadi ingat pada saat mengalami penyakit ini. Lebih baik menjaga dari pada harus mengobati.
ReplyDeleteSalam wisata
sepertinya tifus mewabah lagi di makassar, harus jaga kondisi tubuh dan jaga kebersihan lingkungan nich,
ReplyDeleteHappy Independence Day For My Indonesia...MERDEKA !!!!
ternyata dia bisa kambh kembali ya mas, berarti itu virusnya sangat ampuh mampu bertahan lama tubuh,, masalah apa bisa dideteksi apaga ya, bagi mantan penderita yang kumannya belum benar benar mati tuntas..?
ReplyDeleteSaya dulu pernah kena penyakit tifus obat paling ampuhnya adalah cacing tanah,caranya cacing dicuci bersih dan direbus kemudian airnya diminum mudahan cepat sembuh.Amin
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah nggak kambuh lagi kang. Dulu pernah terkena gejala tifus. Pernah di rebusin cacing tanah buat penyembuhan.
ReplyDeleteiya mas,,,, di kampung gitu,,,
Deleteemang benar berkhasiat ya?
Mudah-mudahan jangan sampe kena penyakit itu ya
ReplyDeletewah ngeri juga ya ngedengernya :o makasih banget gan buat infonya :)
ReplyDeletemampir balik.
saya pernah dua kali terserang tifus, yang pertama sampai diopname di RS, yang kedua cukup pakai obat jalan. Waktu itu karena kebiasaan kami makan di luar karena tak sempat masak sendiri. sekarang sesibuk apapun selalu saya usahakan masak sendiri, apalagi buat si kecil
ReplyDeletebiasanya dari maag ya mb? makan tidak teratur,,,
Deletedulu saya jga pernah gejala typus mpe d opname d RS
Hadir lagi sooobb... Merdeka! Hehehe
ReplyDeletemerdeka apanya fahri? :-D
Delete