Kepastian penundaan tarif listrik naik tahun 2015 untuk golongan pelanggan rumah tangga dengan daya 1.300 Volt Ampere (VA) dan 2.200 VA disampaikan oleh Sofyan Basir selaku Direktur Utama PLN Perusahaan Listrik Negara seperti informasi yang dilansir dari jpnn.com.
Kenaikan TDL Golongan Rumah Tangga 1.300 VA dan 2.220 VA Ditunda
Pada informasi dan pemberitaan sebelumnya dikatakan bahwasannya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) membatalkan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk 12 golongan. Kenaikan tarif yang sedianya akan dilakukan per satu Januari 2015 lalu itu tak jadi diberlakukan karena arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.
Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir mengatakan, pertimbangan utama Presiden adalah kondisi masyarakat. "Masyarakat agak berat dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak," kata Sofyan, seperti dikutip dalam tempo.co di bulan januari yang lalu.
Sehingga dengan demikian maka tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga kecil daya 450 VA dan 900 VA, bisnis dan industri kecil serta pelanggan sosial juga tidak mengalami kenaikan pula di tahun 2015 ini.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan penundaan penerapan penyesuaian tarif bagi pelanggan rumah tangga 1.300 VA dan 2.200 VA ini, dengan berbagai pertimbangan. Dimana pelanggan golongan tersebut sudah mengalami kenaikan tarif listrik secara bertahap sejak Juli-November 2014.
"Sehingga total jumlah pelanggan yang tidak mengalami kenaikan tarif sekitar 97 persen dari sekitar 58 juta pelanggan PLN. Penundaan kenaikan tarif listrik juga untuk meringankan beban ekonomi pelanggan di kedua golongan tersebut," ujar Sofyan di kantornya, Jakarta, Selasa (7/4) dikutip dari jpnn.
Dengan penundaan kenaikan tarif listrik hingga Desember 2015 maka hal ini akan berdampak pada pendapatan PLN, karena pendapatan perseroan ikut berkurang dari sisi penjualan tenaga listrik.
"Konsekuensi berkurangnya pendapatan PLN dari penjualan tenaga listrik," sebutnya.
Namun Sofyan enggan menyebut berapa besarnya kekurangan pendapatan yang akan didera oleh perseroan karena menunda menaikan tarif listrik. Untuk menutupi kurangnya pendapatan tersebut, PLN akan melakukan langkah strategis.
“Itu akan ditutup dengan melakukan efisiensi. Di antaranya mengganti pembangkit listrik berbahan bakar minyak dengan bembangkit berbahan bakar gas dan batubara," tandas mantan bos PT BRI ini.
0 komentar: