Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan yang bertugas memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Atrium dan ventrikel ini masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum.
Jantung adalah salah satu organ tubuh vital kita dan tentunya kita akan senantiasa menginginkan keadaan sehat bagi tubuh kita termasuk organ vital yang satu ini.
Agar kita terjaga kesehatan jantungnya, maka kita perlu untuk melakukan pemeriksaan jantung ini dengan beberapa bagian dari check up jantung.
Kebanyakan dari kita akan merasakan nikmat sehat bila kita sedang merasakan sakit. Akan tetapi hal tersebut bisa juga memberikan hikmah dibalik sakit yang kita derita. Untuk itulah sebelum kita menderita sakit jantung, alangkah lebih baiknya kita melakukan pemeriksaan jantung kita di tempat pelayanan kesehatan yang tersedia.
Selain itu kita juga bisa melakukan pencegahan penyakit jantung dengan menerapkan pola hidup sehat dan juga pola makan yang sehat pula. Khusus dalam hal yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner kita bisa melakukan pencegahan jantung koroner yang tentunya tidak jauh berbeda dan prinsipnya sama dengan menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat pula.
Dalam melakukan pemeriksaan kesehatan jantung ini ada yang dilakukan dengan pemeriksaan diagnostik non invasif dan juga pemeriksaan jantung yang invasif. Nah kali ini yang akan dicoba diulas di bawah ini yaitu pemeriksaan diagnostik kesehatan jantung yang non invasif.
Berikut beberapa jenis pemeriksaan jantung yang non invasif diantaranya yaitu :
- EKG. EKG ini adalah salah satu jenis pemeriksaan kesehatan jantung, karena dengan gambaran yang dihasilkan dari listrik jantung bisa kita lihat kemungkinan adanya gangguan jantung. Pemeriksaan EKG mampu merekam aktivitas "listrik" jantung. Sumbatan koroner pada jantung yang mengalami "iskemik" menyebabkan gangguan aktivitas "listrik" jantung yang terdeteksi melalui "elektrokardiogram". EKG juga dapat merekam berbagai kelainan aktivitas listrik jantung lainnya. Beberapa jenis penyakit yang bisa dideteksi dengan EKG ini diantaranya yaitu penyakit jantung koroner, infark miokard akut, hipertensi
- Ekhokardiografi. Pemeriksaan kesehatan jantung ini adalah sebuah pemeriksaan yang menggunakan prinsip gelombang suara ultra (ultra sound) untuk melihat anatomi jantung saat bergerak (berdenyut), sehingga dapat diketahui adanya gangguan dalam gerakan otot jantung, kebocoran sekat jantung, penyempitan / kebocoran katub jantung, ukuran ruang jantung, maupun adanya cairan serta tumor pada rongga jantung. Pemeriksaan ekhokardiografi ini juga bisa digunakan untuk mengevaluasi hasil operasi jantung maupun hasil terapi medis.
- Ekhokardiografi Dopller. Merupakan pemeriksaan Ekhokardiografi dengan menggunakan teknik Doppler. Ekhokardiografi Doppler ini digunakan untuk menilai aliran darah dalam jantung maupun pembuluh darah sehingga dapat mendeteksi adanya penyakit jantung, seperti : stenosis (penyempitan) katup , regurgitasi (kebocoran) katup , kelainan jantung bawaan.
- Dobutamine Stress Echocardiography (DSE). Adalah pemeriksaan ekokardiografi dengan menggunakan infus Dobutamine pada pasien-pasien yang dicurigai memiliki penyakit jantung koroner namun tidak dapat dengan alat Treadmill. Selain untuk mendeteksi ada tidaknya penyempitan pembuluh koroner, pemeriksaan DSE juga dapat digunakan untuk mengetahui viabilitas otot jantung dengan memantau gangguan gerakan otot jantung.
- Uji Latih Jantung Beban (Treadmill). Pemeriksaan kesehatan jantung ini menggunakan alat yang untuk merekam perubahan EKG, tekanan darah dan frekuensi denyut jantung serta mengetahui kapasitas fungsi jantung pada waktu beraktivitas. Pemeriksaan ini penting dan seringkali digunakan untuk memeriksa orang-orang yang mengalami : keluhan (angina pektoris) nyeri dada (EKG tidak khas) laki-laki >40 tahun atau wanita setelah monopouse yang disertai faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK) seperti merokok, kegemukan, kurang aktivitas,kencing manis (DM), pasca rawat dengan angina pektoris tak stabil, pasca serangan jantung, dan sebagainya. Pemeriksaan ini sering juga digunakan untuk deteksi dini penyakit jantung koroner disamping untuk menilai kesegaran jasmani. Pada pemeriksaan ini pasien diharuskan berjalan diatas ban treadmill dan setiap 3 menit beban maupun kecepatan alat tersebut akan ditingkatkan. Tes dihentikan apabila pasien ada keluhan, atau target nadi maksimal telah dicapai atau adanya perubahan terhadap rekaman EKG maupun tekanan darah yang tidak normal.
- Cardio Pulmonary Exercise Test. Merupakan suatu tes terhadap fungsi jantung dan paru (kardiorespirasi) dengan menggunakan peralatan khusus. Prosedur yang dilaksanakan hampir sama dengan Treadmill tes, bedanya disini pernafasan pasien saat menghirup maupun mengeluarkan nafas dilakukan hanya boleh melalui alat khusus yang dipasangkan pada mulut saja.
- Holter dan Blood Pressure Monitoring. Pemantauan terhadap aktivitas listrik jantung selama 24 jam terus menerus dengan menggunakan peralatan Holter, sehingga gangguan irama yang timbul sewaktu-waktu dapat terekam didalam alat ini. Selain memantau aktivitas listrik jantung, sarana Holter juga dilengkapi dengan pencatatan tekanan darah. Setelah pemasangan, pasien dipersilakan untuk pulang dan mencatat semua kegiatan maupun keluhannya sepanjang hari. Pasien diharuskan kembali ke rumah sakit keesokan harinya pada waktu yang telah ditentukan untuk mengevaluasi hasil pemantauan.
0 komentar: