Operator dalam hal ini adalah seorang dokter ahli jantung yang terlatih untuk mengevaluasi penyakit klep jantung, penyakit arteri koroner, kelainan jantung bawaan atau penyakit aorta. Prosedur ini juga dapat dipergunakan untuk menentukan kebutuhan operasi jantung. Tindakan tersebut di dalam dunia medis kesehatan dikenal dengan istilah penyadapan jantung kanan.
Diagnostik Invasif merupakan pelayanan rumah sakit yang dilakukan di dalam ruangan kateterisasi jantung guna menentukan diagnosa penyakit jantung dan pembuluh darah dengan lebih akurat, pemeriksaan ini dilakukan secara invasif melalui pembuluh darah menggunakan alat kateter jantung.
Pemeriksaan Diagnostik Invasif dilakukan pada pasien dengan penyakit jantung koroner, Penyakit Katup Jantung, dan Penyakit Jantung Bawaan.
Prosedur Diagnostik Invasif dilakukan dengan memasukkan kateter jantung yang berukuran sangat kecil melalui tusukan pada arteri atau vena yang kemudian dimasukkan menuju jantung. Tindakan tersebut dilakukan dengan pembiusan lokal di tempat tusukan dilakukan.
Kemudian melalui kateter tersebut dilakukan pengukuran tekanan dan pengambilan saturasi darah di jantung dan pembuluh darahnya, bila dilakukan angiografi atau ventrikulografi maka akan dimasukkan zat kontras ke dalam kateter tersebut.
Tujuan dan indikasi pemeriksaan kateterisasi jantung kanan ini khususnya adalah dalam rangka menegakkan diagnosa medis dan juga mengetahui akan gambaran anatomi jantung serta besarnya tekanan serta saturasi darah di ruang jantung dan pembuluh darahnya. Hasil-hasil dari pemeriksaan tersebut dapat digunakan untuk menentukan diagnosa penyakit jantung dengan tepat dan akurat.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari sub bagian Jantung Anak, RS Jantung Harapan Kita Dr. Ganesja M. Harimurti menyatakan terkait dengan penyakit jantung bawaan atau jantung bocor dan pemeriksaan adalah bahwa penyakit jantung bawaan pada anak ini memang bukan penyakit langka hal ini berdasarkan hasil survei di luar negeri prevalensinya kurang lebih sama bahwa di antara 1.000 anak lahir hidup di Indonesia menurut data rumah sakit – rumah sakit di Indonesia, sembilan diantaranya mengidap jantung bawaan.
Dr. Ganesja berpendapat kateterisasi jantung adalah suatu tindakan invasive yang dilakukan untuk mendiagnosa penyakit jantung, caranya dengan memasukkan kateter atau selang kecil kedalam sistem pembuluh darah besar arteri koroner dan ruang –ruang jantung disertai dengan pengukuran saturasi darah didaerah jantung. I
Intervensi transkateter lewat balonisasi dilakukan dilakukan dengan memasukkan kateter melalui sayatan–sayatan mm dikulit untuk memasukkan balon pada pembuluh darah koroner yang menyempit agar dapat melancarkan kembali aliran darah agar tidak terjadi penyempitan.
Penanganan Jantung Bocor Tanpa Operasi
Banyak anak yang terlahir dengan kelainan jantung tidak memerlukan terapi karena kelainannya yang diidapnya ringan atau dapat membaik sendiri (contohnya ASD dapat menutup sendiri apabila ukurannya kecil). Untuk anak-anak dengan kelainan yang harus dikoreksi terdapat dua pilihan terapi yaitu dengan kateterisasi jantung atau operasi bedah jantung, tergantung jenis kelainan yang diderita.
Terapi melalui prosedur kateterisasi anak pada penyakit jantung bawaan ini akan lebih mudah dijalani untuk seorang anak dibandingkan pembedahan karena dokter tidak perlu melakukan pembedahan. Dokter hanya perlu membuat tusukan kecil pada kulit untuk memasukkan selang kateter kedalam pembuluh darah menuju jantung. Prosedur ini dapat digunakan untuk kelainan jantung yang sederhana seperti ASD, VSD atau PDA.
Pada prosedur ini akan dipasang alat pada lubang ASD, VSD (Ventrikel Septal Defect) atau PDA melalui kateter, setelah prosedur selesai kateter dikeluarkan kembali. Untuk koreksi stenosis katup pulmonal, kateter dilengkapi dengan balon kecil yang akan dikembangkan pada katup agar katup dapat melebar.
Untuk menambal kebocoran pada sekat serambi atau atrial septal defect (ASD), caranya adalah dengan memasukkan suatu alat (device) yang disebut Amplatzer Septal Occluder (ASO) melalui kateter (wire) yang dipasang pada pembuluh darah arteri dan vena di sela paha (arteri dan vena femoral).
Alat tersebut terbuat dari nitinol dan dilapisi dacron yang elastis dan bentuknya dapat mengikuti kateter. Setelah mencapai posisi tempat kebocoran di sekat serambi jantung, alat tersebut dikembangkan kemudian dilepas untuk menutup kebocoran ASD secara total sehingga menyatu dengan sekat bilik jantung. Selama proses tersebut si pasien dibius total, namun tidak membutuhkan transfusi darah. Begitu selesai, aliran darah di dalam jantung akan segera normal kembali.
Metode yang sama juga dilakukan untuk menutup kebocoran pada sekat bilik atau ventricular septal defect (VSD). Bahan terbaru yang digunakan untuk menambal kebocoran VSD adalah nikel-titanium. Setelah alat tersebut terpasang, tubuh pasien akan mengadaptasinya sehingga bisa terpakai seumur hidup.
Semoga saja tidak ada keluarga kita yang mengalaminya ... Amiin ... Makasih share nya mas ..
ReplyDeletekateter jantung untuk orang yang menderita aterosklerosis atau adanya penyumbatan pada katup atau pembuluh jantung .
ReplyDeletetrimakasih infonya admin
ini adalah blog keperawatanku admin http://nhsafe.blogspot.com/
KUUUUnjungi ya.......