Premium Bensin Dihapus Pertamax Akan Disubsidi

Wacana rencana pemerintah bahwa BBM bersubsidi jenis bensin akan dihapus ditiadakan dan diganti dengan BBM jenis pertamax yang akan disubsidi pemerintah menjadi pemberitaan yang santer di media massa dan pemberitaan online. Hal ini juga terkait dengan polemik permasalahan pengaturan konsumsi premium dan pertamax di Indonesia.

Faisal Basri selaku kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RKTM) seperti informasi yang dirilis jpnn merekomendasikan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis RON88 atau yang di Indonesia lebih di kenal dengan sebutan Premium demi menjaga keuangan negara dan memangkas mafia migas. Namun, rekomendasi itu memicu penolakan di perbagai pihak.

Premium Bensin Dihapus Pertamax Akan Disubsidi

Subsidi Untuk Pertamax


Seperti informasi yang dilansir dari republika Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwasannya pemerintah mempertimbangkan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas terkait kebijakan bahan bakar minyak (BBM).

Dua diantaranya menghentikan impor RON 88 atau premium dan secara perlahan menggantinya dengan RON 92 atau pertamax. Kemudian, memberikan subsidi untuk pertamax.

Bambang belum bisa memastikan soal pemberian subsidi untuk pertamax jika memang nantinya premium dihapuskan. Ini karena dirinya masih perlu menunggu sikap dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terakit rekomendasi penghentian impor RON 88.

Penghentian impor RON 88 bisa dilakukan asal kilang-kilang milik Pertamina sudah bisa memproduksi pertamax. "Yang pasti, harga pertamax hanya boleh satu (antara disubsidi atau tidak disubsidi)," singkat Bambang di kantor Kementerian Koordinator Perekenomian, Selasa (23/12).

Selama ini, pertamax bukan merupakan BBM bersubsidi. Harga pertamax per liter dilepas sesuai perkembangan harga minyak dunia dan juga perubahan kurs. Namun, dengan adanya rekomendasi menghapus premium, maka diusulkan pula pemberian subsidi untuk pertamax.

Penghapusan Premium


Pemerintah masih terus mengkaji adanya penghapusan akan penjualan bensin atau premium atau RON 88. Bahkan seperti yang dikatakan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla seperti informasi yang dilansir dari tribunnews pemerintah pada prinsipnya setuju. Tapi, imbuhnya, banyak hal yang harus disiapkan sebelum kebijakan itu diterapkan.

"Itu baru diusulkan, kita masih pertimbangkan gimana caranya agar bisa diimplementasikan segera," kata JK kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (22/12).

Penghapusan Premium

Alasan penyebab premium bensin akan diganti pertamax adalah salah satunya oleh karena disebabkan kualitas premium yang rendah, hal itu sedikit banyaknya bisa mengganggu mesin kendaraan. Namun gagasan itu tidak bisa direalisasikan segera, karena infrastruktur yang ada kurang memadai.

Berikut alasan Premium bisa dihapus dan digantikan oleh pertamax seperti yang dikatakan oleh Wapres Jusuf Kalla antara lain adalah sebagai berikut :
  • Saat ini tidak ada produsen yang memproduksi bahan bakar minyak (BBM) dengan RON 88. Akibatnya, Pertamina harus mengimpor BBM RON 92, lalu mencampurnya dengan nafta agar turun menjadi RON 88. Hal ini akan membuat biaya membengkak bertambah.
  • Pertamax merupakan BBM dengan angka oktan yang lebih tinggi tentu sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kendaraan bermotor. Saat ini sebenarnya semua mobil memang mensyaratkan penggunaan BBM dengan RON minimal 92 atau sekelas pertamax agar pembakaran mesinnya lebih sempurna.
Premium direkomendasikan dihapus karena dinegara lain bensin jenis itu sudah jarang digunakan, dan tidak jelas patokan harga bakunya.

Selama ini minyak yang dihasilkan dari sumur-sumur di Indonesia tidak semua bisa diolah menjadi bensin Pertamax yang diwacanakan mengganti bensin Premium.

Selama ini untuk memenuhi kebutuhan itu pemerintah harus impor. JK mengakui dengan penghapusan bensin Premium maka konsumsi bensin Pertamax akan meningkat, begitu pun impornya.

3 comments:

  1. semoga tidak tambah menyusahkan rakyat

    ReplyDelete
  2. Sejak premiuk naik, saya lebih suka beli pertamax

    ReplyDelete
  3. selama diniatkan menjadi rakyat lebih sejahtera, penghapusanpremium dan subsidi untuk pertmax..okeh saja saya mah kang

    ReplyDelete