Etika islami dalam hubungan antara suami dengan istri dalam perspektif pandangan Islam adalah merupakan bagian dari ibadah bila diniatkan untuk beribadah dan juga melanjutkan keturunan dan sebagai cara yang halal dalam melampiaskan hasrat biologis insani bagi setiap manusia. Karena itulah pentingnya hubungan suami dengan istri sesuai dengan Adab Islami perlu diketahui oleh para suami maupun para istri agar kelanggengan hubungan dan cara menciptakan keharmonisan rumah tangga bisa diraih.
Dan melalui aturan terkait dengan hal ini atau dikenal dengan hubungan intim yang halal dan barokah adalah juga berpahala sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan dalam sebuah hadist berkaitan dengan hubungan diantara suami dengan istri dalam Islam yang artinya : "Dalam ke*****mu itu ada sedekah." Sahabat lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dengan menggauli istri kita?." Rasulullah menjawab, "Bukankah jika kalian menyalurkan nafsu di jalan yang haram akan berdosa? Maka begitu juga sebaliknya, bila disalurkan di jalan yang halal, kalian akan berpahala." (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah).
Itu adalah dalil bahwasannya adab berhubungan antara suami istri dalam Islam akan bisa membawakan pahala dan dianggap sebagai suatu ibadah yang di ridhoi Allah Ta'ala selama masih dalam koridor islami. Dan berhubungan seperti ini adalah sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan sunah Rasulullah Sahallallahu 'alaihi wa sallam.
Tujuan Hikmah Keutamaan Hubungan Antara Suami dan Istri
Ada beberapa hal yang terkait dengan tujuan sebuah perkawinan dalam Islam menurut Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam Ath-Thibbun Nabawi (Pengobatan ala Nabi) menurut sunnah Rasulullah SAW adalah sebagai berikut :
- Memelihara keturunan dan keberlangsungan umat manusia.
- Mengeluarkan cairan yang bila mendekam di dalam tubuh akan berbahaya.
- Meraih kenikmatan yang dianugerahkan Allah. Dan juga merupakan bentuk dan bagian dari cara mensyukuri nikmat sehat.
Diantara hikmah keutamaan menikah adalah bahwa menikah sangat dianjurkan Allah dan Rasullullah SAW, menikah akan mendapatkan hak untuk ditolong Allah, dapat memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, menambah keluhuran/ kehormatan dan dan merupakan suatu jalan mengalahkan setan dan kawan-kawannya.
Karena orang yang menikah telah berubah menjadi orang yang penuh dengan pahala dan jika beribadah pun akan berlipat–lipat pahalanya dibandingkan ibadahnya saat membujang dan belum menikah. Dan bisa mencegah juga dari berbagai jenis penyakit seperti halnya penyakit hiv/aids.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalani hubungan antara suami istri menurut islam dan sunnah yaitu diantaranya :
Berdoa.
Sunnah Islam dalam hubungan suami istri adalah dengan berdoa. Dan doa ini sendiri pada hakekatnya adalah memohon perlindungan kepada Allah terhadap gangguan setan dalam pelaksanaan hubungan Dan doa sebelum berhubungan adalah dengan doa yaitu :" Bismillah. Allahumma jannabnasyoithona wa jannabisyaithona maa rojaktanaa". Yang artinya :"Dengan nama Allâh. Ya Allâh, hindarkanlah kami dari syetan dan jagalah apa yang engkau rizkikan kepada kami dari syetan.
Dalil doa sebelum berhubungan antara suami dan istri ini adalah berasarkan hadist Rasulullah SAW yang artinya :" Apabila salah seorang mereka akan menggauli istrinya, hendaklah ia membaca: "Bismillah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami". Sebab jika ditakdirkan hubungan antara mereka berdua tersebut membuahkan anak, maka setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya. (Shahih Muslim No.2591).
Dan hal ini juga nantinya merupakan salah satu cara Mendidik Anak Dalam Kandungan setelah proses hubungan tersebut pada akhirnya akan membuahkan kehamilan pada istrinya.
Dilakukan Di Tempat Tertutup.
Karena memang jima adalah hubungan yang sangat pribadi untuk itulah tidak boleh dilakukan di tempat terbuka yang kemungkinan bisa dilihat atau pun diakses secara bebas oleh siapapun. Termasuk oleh anak-anak kita. Karena itulah dalam Islam seorang anak juga diharapkan mempunyai kamar sendiri dan dipisahkan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Ini juga sama seperti adab dan sunnah hubungan seperti halnya menggunakan selimut sebagai penutup saat bersetubuh suami istri. Dari ‘Atabah bin Abdi As-Sulami bahwa apabila kalian mendatangi istrinya (berjima’), maka hendaklah menggunakan penutup dan janganlah telanjang seperti dua ekor himar. (HR Ibnu Majah).
Romantis Dan Melakukan Cumbu Rayu Terhadap Pasangan.
Islam mengajarkan yang disertai dengan pendahuluan ungkapan perasaan kasih sayang seperti halnya ucapan yang romantis, ciuman dan cumbu rayu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya : "Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu." (HR. At-Tirmidzi).
Selain ciuman dan rayuan, unsur penting lain dalam pemanasan sebelum pelaksanaan hubungan adalah dengan melakukan sentuhan mesra dan kasih sayang. Bagi pasangan suami istri, seluruh bagian tubuh adalah obyek yang halal untuk disentuh, termasuk bagian yang vital. Terlebih jika dimaksudkan sebagai penyemangat. Demikian Ibnu Taymiyyah berpendapat.
Berpakaian Dan Berdandan Yang Disukai Suami / Isteri Sebelum Hubungan
Seorang isteri sebaiknya berdandan dan memakai pakaian yang disukai suami untuk menyenangkan dan memudahkan suami. Ini merupakan adab islami hubungan antara suami dan isri yaitu berpakaian yang menarik dikamar tidur dimana hanya suami atau isteri yang melihatnya diperbolehkan dalam islam karena dapat meningkatkan kualitas hubungan.
Hal ini juga bisa dilakukan dengan cara menggunakan parfum oleh perempuan sebelum proses di sunahkan karena akan lebih lebih meningkatkan gairah diantara suami isteri sehingga meningkatkan kualitas hubungan antara suami serta istri. Hal ini didasarkan pada hadist berikut : "Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan Menikah " (HR. Tirmidzi).
Posisi Islami Hubungan Antara Suami dan Istri.
Islam sendiri memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada pemeluknya untuk mencoba berbagai variasi. Dan juga beberapa posisi yang merupakan Trik Tips Cepat Hamil pun bisa dilakukan. Satu-satunya ketentuan yang diatur syariat hanyalah, semua posisi itu tetap dilakukan pada satu jalan. Bukan yang lainnya. Bukan pada dubur karena hal ini adalah haram. Dan hal ini adalah masuk dalam kategori yang dilarang oleh agama kita.
Terimakasih informasinya sobat buat nanti kalau uda nikah :)
ReplyDeletesubhanallah..sesungguhnya Islam itu indah adanya ,,,salam :-)
ReplyDeleteTrimakasih buat artikel yang bermanfaat ini, segala sesuatu memang sudah diatur ya sob, tujuannya agar kita lebih tenang...
ReplyDeletewah artikel ini mantap, buat referensi saya nanti , huehehehehe
ReplyDeletesungguh indahnya agama islam, adab berhubungan intim pun diajarkan.
ReplyDeletemesti dipraktekin sesui langkah diatas, trimakasih, sangat brmanfaat.
ReplyDeleteitu untuk tujuan hub. intim yg kedua kan: Mengeluarkan cairan yang bila mendekam di dalam tubuh akan berbahaya, nah skrg kan da KB vasektomi, dri sudut ksehatan spti apa dmpaknya ya, bukankn cairnnya tdk dikeluarkan? thanks
Subhanallah... informasi yang bermanfaat dan baik buat referensi bagi yang belum menikah.
ReplyDeleteJadi kepengen :D
ReplyDeleteinfonya mantep sanagt bermanfaat bagi kita,terutama bagi yang sudah berkeluarga,khussnya ya buat suami istri.
ReplyDeleteDalam perspektif fiqih memang tidak dilarang untuk melakukan posisi apa pun. Tapi sepengetahuan saya, dalam persfektif tasawuf, sebagaimana di katakan oleh Imam Al-Ghazali dalam adab jima', sebaiknya posisi normal, laki2 diatas.
ReplyDeletemudahan kita sama-sama dapat menjaga adab berhubungan Suami Istri memang perlu supaya ianya menjadi satu ibadah, insyaAllah
ReplyDeletewew makasih ya.. nanti hari senin saya melakukan akad pernikahan .mohon do'a dan restunya
ReplyDelete